Teknik dalam kriptografi ada beberapa cara, diantaranya yaitu :
- Substitusi
Ini adalah algoritma kriptografi yang mula-mula digunakan oleh kaisar Romawi, Julius Caesar (sehingga dinamakan juga caesar cipher), untuk menyandikan pesan yang ia kirim kepada para gubernurnya.
Caranya adalah dengan mengganti setiap karakter dengan karaktewr lain dalam susunan abjad (alfabet). Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan abjad. dalam hal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu k=3).
Tabel Substitusi:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Contoh Pesan:
DAVID RAINIR PRATAMA
disamarkan atau dienkripsi menjadi:
GDYLG UDLQLU SUDWDPD
Jenis-jenis cipher substitusi:
a. cipher abjad-tunggal (Monoalphabetic cipher atay cipher sederhana-simple substitusi cipher)
Satu karakter di plainteks diganti dengan satu karakter yang bersesuaian. Jadi, fungsi ciphering-nya adalah fungsi satu-ke-satu.
Jadi plaintext terdiri dari hurf-huruf abjad, maka jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf ciphertext yang dapat dibuat adalah sebanyak
26!=403.291.461.126.605.635.584.000.000
caesar cipher adalah kasus khusus dari cipher abjad tunggal dimana susunan huruf ciphertext diperoleh dengan menggeser huruf alfabet sejauh 3 karakter.
b. cipher substitusi homofonik (Homophonic substitution cipher)
Seperti cipher abjad tunggal, kecuali bahwaaa setiap karakter di dalam plainteks dapat dipetakan ke dalam salah satu dari karakter cipherteks yang mungkin. Misalnya huruf A dapat berkoresponden dengan 7, 3, atau 16, huruf B dapat berkoresponden dengan 5, 10 atau 23 dan seterusnya. Fungsi ciphering-nya memetakan satu-ke-banyak.
c. cipher abjad majemuk (Polyalpabetic substitution cipher)
merupakan cipher substitusi ganda (multiple-substitution chiper) yang melibatkan penggunaan kunci berbeda. Cipher abjad majemuk dibuat dari sejumlah cipher abjad tunggal, masing-masing dengan kunci yang berbeda.
d. chiper substitusi poligram (Polygram substitution cipher)
Blok karakter disubstitusikan dengan blok ciphertext. Misalnya ABA di ganti dengan RTQ, ABB diganti dengan SLL, dan lain-lain.
- Transposisi
Pada cipher transposisi, plainteks tetap sama, tetapi urutannya diubah. dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter didalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi (pemindahan).
Contoh :
DAVID RAINIR PRATAMA
untuk meng-enkripsi pesan plainteks ditulis secara horizontal dengan lebar kolom tetap,misalnya 3 karakter (kunci k=3)
DAV
IDR
AIN
IRP
RAT
AMA
maka cipherteksnya dibaca secara vertikal menjadi
DIAIRAADIRAMVRNPTA
- Blocking
Sistem enkripsi ini terkadang membagi plaintext menjadi beberapa blok yang terdiri dari beberapa karakter, kemudian di enkripsikan secara independen.
Caranya :
Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.
- Permutasi
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi. Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.
Caranya
Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
Plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi.
- Substitusi
Ini adalah algoritma kriptografi yang mula-mula digunakan oleh kaisar Romawi, Julius Caesar (sehingga dinamakan juga caesar cipher), untuk menyandikan pesan yang ia kirim kepada para gubernurnya.
Caranya adalah dengan mengganti setiap karakter dengan karaktewr lain dalam susunan abjad (alfabet). Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan abjad. dalam hal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu k=3).
Tabel Substitusi:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Contoh Pesan:
DAVID RAINIR PRATAMA
disamarkan atau dienkripsi menjadi:
GDYLG UDLQLU SUDWDPD
Jenis-jenis cipher substitusi:
a. cipher abjad-tunggal (Monoalphabetic cipher atay cipher sederhana-simple substitusi cipher)
Satu karakter di plainteks diganti dengan satu karakter yang bersesuaian. Jadi, fungsi ciphering-nya adalah fungsi satu-ke-satu.
Jadi plaintext terdiri dari hurf-huruf abjad, maka jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf ciphertext yang dapat dibuat adalah sebanyak
26!=403.291.461.126.605.635.584.000.000
caesar cipher adalah kasus khusus dari cipher abjad tunggal dimana susunan huruf ciphertext diperoleh dengan menggeser huruf alfabet sejauh 3 karakter.
b. cipher substitusi homofonik (Homophonic substitution cipher)
Seperti cipher abjad tunggal, kecuali bahwaaa setiap karakter di dalam plainteks dapat dipetakan ke dalam salah satu dari karakter cipherteks yang mungkin. Misalnya huruf A dapat berkoresponden dengan 7, 3, atau 16, huruf B dapat berkoresponden dengan 5, 10 atau 23 dan seterusnya. Fungsi ciphering-nya memetakan satu-ke-banyak.
c. cipher abjad majemuk (Polyalpabetic substitution cipher)
merupakan cipher substitusi ganda (multiple-substitution chiper) yang melibatkan penggunaan kunci berbeda. Cipher abjad majemuk dibuat dari sejumlah cipher abjad tunggal, masing-masing dengan kunci yang berbeda.
d. chiper substitusi poligram (Polygram substitution cipher)
Blok karakter disubstitusikan dengan blok ciphertext. Misalnya ABA di ganti dengan RTQ, ABB diganti dengan SLL, dan lain-lain.
- Transposisi
Pada cipher transposisi, plainteks tetap sama, tetapi urutannya diubah. dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter didalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi (pemindahan).
Contoh :
DAVID RAINIR PRATAMA
untuk meng-enkripsi pesan plainteks ditulis secara horizontal dengan lebar kolom tetap,misalnya 3 karakter (kunci k=3)
DAV
IDR
AIN
IRP
RAT
AMA
maka cipherteksnya dibaca secara vertikal menjadi
DIAIRAADIRAMVRNPTA
- Blocking
Sistem enkripsi ini terkadang membagi plaintext menjadi beberapa blok yang terdiri dari beberapa karakter, kemudian di enkripsikan secara independen.
Caranya :
Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.
- Permutasi
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi. Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.
Caranya
Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
Plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi.
- Ekspansi
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran “an”. Jika suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran “i”.
- Pemampatan
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya dengan cara lain untuk menyembunyikan isi pesan.
Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan. Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai “lampiran” dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini menggunakan ” * “.